Wednesday, 22 Apr 2020
Sepanjang kuartal I 2020, PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (J Trust Bank) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp8,804 miliar. Hasil kinerja yang positif tersebut tumbuh dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu saat perseroan masih mengalami rugi bersih sebesar Rp165,7 miliar. Kinerja positif perseroan tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp85,07 miliar pada 31 Maret 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp29,44 miliar.Hal ini juga didukung oleh kesuksesan manajemen dalam meningkatkan total aset menjadi Rp19,50 triliun dan mempunyai rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 13,11% sehingga perusahaan memiliki ruang yang memadai untuk mengelola bisnis.J Trust Bank turut membukukan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14,44% menjadi Rp14,66 triliun per 31 Maret 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,81 triliun. Adapun, rasio likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) J Trust Bank terjaga dengan baik, yakni mencapai 187,92% per 31 Maret 2020 atau naik dari 166,50% per 31 Maret 2019.Perseroan juga mampu mengelola rasio kredit bermasalah, yakni rasio Non Performing Loan/NPL gross tercatat sebesar 2,63%, turun dari periode sebelumnya 5,60% sedangkan NPL net sebesar 0,89%, turun dari periode sebelumnya sebesar 4,05%. "Kami akan terus memperkuat fondasi bisnis dalam mendukung rencana ekspansi ke depan. Tidak hanya dengan meningkatkan penyaluran kredit yang lebih selektif dan prudent, tetapi juga fokus mengembangkan bisnis dengan tata kelola yang baik guna mengantisipasi kondisi makro ekonomi yang cukup dinamis," ujar Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai.Perseroan optimistis pencapaian kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2020, melalui berbagai upaya meningkatkan penyaluran kredit yang berkualitas, efisiensi operasional dan peningkatan layanan kepada nasabah. Dari sisi penyaluran kredit, perseroan akan fokus ke segmen komersial dan ritel, baik yang dilakukan secara langsung, maupun melalui unit usaha J Trust Co., Ltd. di bidang pembiayaan. Optimisme perseroan juga didorong oleh komitmen pemegang saham mayoritas perseroan, yakni J Trust Co., Ltd., sebagai lembaga keuangan terkemuka di Jepang dan tercatat di Tokyo Stock Exchange. Total aset J Trust Co., Ltd. selaku pemegang saham pengendali berjumlah JPY731,268 miliar atau setara dengan Rp107,5 triliun per 31 Desember 2019. Lini bisnis J Trust Co., Ltd. di sektor jasa keuangan antara lain perbankan, lembaga pembiayaan, dan kartu kredit yang beroperasi di berbagai negara di Asia, seperti Korea Selatan, Kamboja, dan Mongolia. Keunggulan teknologi, pengalaman yang panjang dan jaringan yang luas di sektor keuangan akan menjadi penopang kuat bagi pertumbuhan perseroan secara solid dan berkelanjutan.
Tahun ini, J Trust Bank berupaya memperkuat sisi pendanaan, yakni meningkatkan dana murah/CASA melalui peluncuran undian tabungan berhadiah dan penetrasi layanan digital banking. Guna meningkatkan layanan kepada nasabah, Perseroan telah meluncurkan layanan J TRUST NET Individual dan J TRUST MOBILE. J TRUST NET Individual adalah layanan internet banking yang dapat diakses oleh nasabah menggunakan segala jenis internet browser sedangkan J TRUST MOBILE adalah layanan internet banking mobile version yang dapat diakses menggunakan aplikasi khusus yang tersedia dalam Google Play dan App Store. Tidak hanya dari sisi bisnis, J Trust Bank juga terus memperkuat manajemen risiko (risk management) dan menerapkan prinsip kehati-hatian guna mendukung pencapaian kinerja pada tahun ini. Perseroan menyadari kesulitan yang dialami masyarakat akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, J Trust Bank akan bersinergi dengan masyarakat untuk berjuang bersama memutus rantai penyebaran COVID-19, sesuai dengan visi J Trust Bank “Menjadi bank yang membahagiakan masyarakat Indonesia dengan memberikan pelayanan yang menyenangkan melalui ide-ide baru dan produk-produk keuangan yang inovatif.”“Tahun Ini, industri perbankan nasional dan global mengalami tekanan akibat melemahnya perekonomian, pasca pandemi COVID-19. Kami akan mengutamakan penyaluran kredit berkualitas, serta fokus dalam mengelola risiko bisnis agar kinerja kami lebih baik lagi," ujar Fukadai.