Giro J Trust

• Jasa giro menggunakan sistem bertingkat.
• Jasa giro dihitung berdasarkan saldo harian.
• Dapat mengajukan buku cek dan atau buku bilyet giro.
• Dapat mengajukan J Trust Debit Card untuk nasabah khusus perorangan.
• Dapat melakukan transaksi auto debet
• Penawaran program promo berhadiah.

Giro J Trust merupakan simpanan pilihan bagi para pelaku dunia usaha. Simpanan ini memiliki fleksibilitas dalam bertransaksi sehari-hari. Dengan fasilitas real-time on-line system, pemegang rekening Giro J Trust dapat bertransaksi di seluruh kantor J Trust Bank. Cek dan Bilyet Giro pada rekening Giro J Trust dapat dicairkan di seluruh kantor J Trust Bank dimana saja. Melalui fasilitas kliring dapat bertransaksi dengan seluruh bank umum di Indonesia.

• Rekening atas nama Perorangan/non perorangan (termasuk joint account).
• Rekening ini dalam mata uang Rupiah (IDR).
• Kartu identitas diri yaitu KTP, atau Passport disertai KITAS/KITAP, NPWP.
• Mengisi Formulir:
  • - Data Nasabah (jika baru pertama kali menjadi Nasabah J Trust Bank)
  • - Pembukaan Rekening (jika akan membuka rekening sesuai produk)
• Mengisi dan menandatangani Kartu Contoh Tanda Tangan.
• Jika nasabah merupakan perusahaan, maka siapkan fotocopy akta pendirian, akta perubahan terbaru, SIUP, TDP, NPWP, surat keterangan domisili, data pengurus perusahaan dan KTP pengurus, surat pengesahan dari kementerian, dll.
• Setoran awal (perorangan Rp1.000.000,- ; perusahaan Rp1.500.000,-).
• Saldo minimal dana mengendap (perorangan Rp500.000,- ; perusahaan Rp1.000.000,-).
• Mendapat Buku Cek &/ Buku Bilyet Giro.
• Mendapat kartu ATM J Trust Bank khusus untuk atas nama perorangan.
• Administrasi bulanan Rp50.000,-.
• Nasabah menerima Rekening Koran yang diterbitkan oleh J Trust Bank.
• Penarikan dapat dilakukan selama jam buka kantor.
• Penutupan rekening (perorangan Rp50.000,- ; perusahaan Rp100.000,-).

• Biaya Meterai untuk pembukaan dan penutupan rekening.
• Biaya transfer dan pembayaran-pembayaran.
• Biaya titipan kliring & tolakan kliring.
• Biaya administrasi bulanan dan Pajak hasil bunga.
• Biaya transaksi di mesin ATM Bank Lain dan EDC Bank Lain.
• Biaya pembelian Buku Cek/Bilyet Giro.
• Biaya denda overdraft.

• Penutupan rekening giro hanya dapat dilakukan di cabang pembuka rekening dan dilakukan oleh pemegang rekening.
• Pencetakan rekening koran dilakukan pada akhir bulan.
• Tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut dinyatakan sebagai rekening tidak aktif (Dorman Account).
• Apabila terdapat perbedaan pencatatan saldo yang ada di buku tabungan dengan yang ada di pencatatan bank, maka yang digunakan adalah yang dari saldo pencatatan bank.
• Untuk atas nama perorangan yang memiliki Kartu ATM :
  • Menjaga kerahasiaan Personal Identification Number (PIN) J Trust Debit Card dan memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menyimpan kartu.
  • Memastikan J Trust Debit Card selalu ditangan nasabah dan tidak dipindahtangankan dengan cara apapun kepada pihak lain.
  • Nasabah wajib membubuhkan tanda tangan pada bagian belakang J Trust Debit Card (Kartu ATM J Trust Bank).
  • Jika kartu hilang, tertelan atau gagal transaksi, maka:
    • Segera menghubungi J Trust Call di 1500 615 untuk dilakukan pemblokiran kartu atau konfirmasi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan kartu oleh pihak lain.
    • Melakukan penggantian kartu hilang/tertelan dengan mendatangi J Trust Bank terdekat.
    • Khusus untuk kartu hilang wajib dilengkapi dengan surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian.
    • Pelaporan gagal transaksi juga dapat dilakukan di seluruh kantor J Trust Bank dengan mengisi formulir pengaduan nasabah dan klaim gagal transaksi.
• Nasabah wajib menyediakan dana cukup pada waktu akan dilakukan penarikan dana
• Penghitungan jasa giro dilaksanakan sebelum akhir bulan
• Nasabah harus mengisi Bilyet Giro secara lengkap dan benar
• Nasabah harus mengajukan pemblokiran Bilyet Giro jika hilang/rusak. Pemblokiran akibat Bilyet Giro dicuri/hilang dilampiri dengan surat keterangan dari kepolisian. Jika rusak/tidak dapat digunakan dapat dimintakan ganti dengan melampirkan Bilyet Giro yang rusak tersebut
• Bilyet Giro bukan merupakan sarana transfer dana
• Bilyet Giro tidak dapat dibatalkan
• Jika saldo pada rekening Nasabah tidak cukup pada saat Bilyet Giro diunjukkan, maka Nasabah dapat dikategorikan sebagai Penarik Bilyet Giro Kosong
• Bilyet Giro harus dibawa langsung oleh penerima atau kuasanya
• Pencairan Bilyet Giro melalui Kliring Bank Indonesia maksimal sebesar Rp500 Juta